INVERS, KONVERS, DAN KONTRAPOSISI

Perhatikan bentuk implikasi berikut:

Jika kudus ibu kota Jawa Tengah, maka Semarang terletak di Jawa Tengah.

Implikasi diatas bernilai benar.

Dari bentuk implikasi diatas, kita dapat menyatakannya menjadi pernyataan baru.

  1. Jika Kudus bukan ibu kota Jawa Tengah, maka Semarang tidak terletak di Jawa Tengah.
  2. Jika Semarang terletak di Jawa Tengah, maka Kudus ibu kota Jawa Tengah.
  3. Jika Semarang tidak terletak di Jawa Tengah, maka Kudus bukan ibu kota Jawa Tengah.

Misalkan pernyataan – pernyataan penyusun dari implikasi awal kita nyatakan sebagai:

P : kudus ibu kota Jawa Tengah.

Q : Semarang terletak di Jawa Tengah. Baca lebih lanjut

Dipublikasi pada oleh putriyantiajah | Meninggalkan komentar

SIFAT-SIFAT OPERASI HITUNG BILANGAN

Mengenal sifat – sifat operasi hitung bilangan:

  1. Sifat Komutatif

Sifat komutatif juga disebut dengan sifat pertukaran.

apabila ada penjumlahan atau perkalian dua buah bilangan. Jika kedua bilangan ditukarkan hasilnya tetap sama.

Namun ini tidak berlaku pada pengurangan. Sebab hasilnya akan berubah.

Contoh:

Untuk penjumlahan:

12 + 10 = 22 dan 10 + 12 = 22 sehingga 12 + 10 = 10 + 12

Untuk perkalian:

12 x 5 = 60 dan 12 x 5 = 60  sehingga 12 x 5 = 5 x 12

Untuk pengurangan:

12 – 8 = 4 dan 8 – 12 = -4

  1. Sifat Assosiatif .

Sifat asosiatif disebut juga sifat pengelompokan. Operasi penjumlahan atau perkalian tiga buah bilangan. Operasi tersebut dikelompokkan secara berbeda.Hasil operasinya tetap sama.

Contoh sifat asosiatif pada penjumlahan:

(5 + 6) + 8 = 11 + 8 = 19

5 + (6 + 8) = 5 + 14 = 19

Jadi, (5 + 6) + 8  = 5 + (6 + 8)

contoh sifat asosiatif pada perkalian:

(5 × 3) × 4 = 15 × 4 = 60

5 × (3 × 4) = 5 × 12 = 60

Jadi, (5 × 3) × 4 = 5 × (3 × 4).

  1. Sifat Distributif

Sifat distributif merupakan sifat penyebaran. Untuk lebih memahami sifat distributive.

Contoh  sifat distributive pada penjumlahan dan perkalian:
Apakah 4 × (5 + 6) = (4 × 5) + (4 × 6)?
Jawab:
4 × (5 + 6) = 4 × 11 = 44
(4 × 5) + (4 × 6) = 20 + 24 = 44
Jadi, 4 × (5 + 6) = (4 × 5) + (4 × 6)

Dipublikasi pada oleh putriyantiajah | Meninggalkan komentar

BILANGAN BULAT

 

Bilangan Bulat

Bilangan bulat terdiri dari  bilangan bulat positif, bilangan bulat negative dan nol.

 

Bilangan bulat

(…,-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,..)

                                                                                                                                

bilangan bulat positif=1, 2, 3,..

bilangan bulat positif=…,-3, -2, -1

Nol = 0

 

 

Lambang himpunan bilangn bulat adalah B           =>           B = {…,-3, -2, -1, 0, 1, 2, 3,..}

Bilangan bulat negative < 0 < bilangan bulat negatif

Pada garis bilangan, yangterletak disebelah kiri selalu lebih kecil dari bilangan yang terletak di sebelah kanannya,.

Semakin ke kiri bilangan semakin kecil dan semakin ke kanan bilangan semakin besar.

Misalkan:

Angka 2 dan angka 5.

                                                                                                                                                            

                         -6    -5   -4    -3    -2    -1    0     1     2      3      4    5      6

Karena 2 berada disebelah kiri 5 maka 2 kurang dari 5 ( yang dilambangkan 2 < 5) da karena 5 disebelah kanan 2 maka 5 lebih dari 2 ( yang dilambangkan 5 > 2)

Contoh:

  1. -3 < 5  =>                  sebab -3 di sebelah kiri 5
  2. -1 < -6  =>                sebab -1 terletak disebelah kanan -6

 

 

Dipublikasi di SMP | Meninggalkan komentar